Previous
  • / Opening Ceremony / — Sabtu, 02 Februari 2013

    Tarian Kolaborasi, Meriahkan Pembukaan SBC-XV

    SMAN 1 Boyolangu Tulungagung berlangsung pembukaan SMABOY CUP XV, atau yang sering... Read more

  • / Yel-Yel / — Sabtu, 02 Februari 2013

    Banyak Kendala, Tak Jadi Masalah

    Bukan kali pertamanya SMA Negeri 1 Boyolangu mengadakan Smaboy Basketball Competition (SBC). Acara... Read more

  • / Fotografi / — Sabtu, 02 Februari 2013

    Tiga Karya Terbaik, Layak Juara

    untuk kesekian kalinya SMA Negeri 1 Boyolangu (SMABOY) menggelar Smaboy... Read more

  • / Photograph / — Sabtu, 02 Februari 2013

    Penonton Antusisas Saksikan Dance Competition

    Smaboy Mad Competition (SMC), bagi peserta lomba fotografi tidak mau kalah meriahnya dengan... Read more

Next

Rabu, 06 Februari 2013

Smaboy Cup XV telah dimulai. Hari pertama berlangsungnya SBC pada hari Senin (4/2), dijam pertama mempertandingkan kelompok SMP, antara tim putra SMP Katolik Santa Maria melawan SMPN 1 Kedungwaru. Pertandingan yang semula dijadwalkan pukul 15.00, awalnya ditunda karena hujan lebat. Hingga menungguh redanya hujan, kurang lebih selama satu jam setengah, tepat pukul 16.40 setelah hujan benar-benar reda, dan kondisi lapangan telah kering, pertandingan bisa dimulai. Walau pelaksanaan pertandingan sempat diundur, hal ini tidak mengurangi semangat kedua tim dalam bertanding. Dan sore itu tim SMP Katolik Santa Maria menyerah dengan point 13 – 21 atas tim SMPN 1 Kedungwaru, Arisduta (sebutan SMPN 1 Kedungwaru) akhirnya menang.

         Diquarter pertama pertandingan berjalan sedikit membosankan, kedua tim masih mencari kelemahan lawan masing-masing. Serangan demi serangan silih berganti, namun pertahanan keduannya masih bagus. Perolehan point pun belum begitu banyak, masih imbang 6-6. Bagi tim SMP Katolik Santa Maria yang berkostum hijau putih sejak menit awal mencoba berinisiatif untuk terus menekan lawan. Namun bagi tim SMPN 1 Kedungwaru, yang berkostum hijau-hijau, tidak mau kalah begitu saja. Kedua tim terus saling menyerang, dan berusaha mengumpulkan point demi point.

         Memasuki quarter ketiga, tim SMPN 1 Kedungwaru unggul 7 point, sedangkan tim SMP Katolik 6 point. Namun semangat dan kerja keras tim SMP Katolik tetap berkobar hingga mereka mampu menyamakan kedudukan menjadi 7-7. Silih berganti bertambahnya skor pun terjadi di quarter ini, dimana kedua tim saling bergantian menambah angka. SMP Negeri 1 Kedungwaru unggul 08-07 dan untuk sementara 09-08.Point tersebut masih bertahan hingga berakhirnya quarter ketiga. Memasuki quarter ke empat pertandingan semakin seru, kedua tim mulai tambah bersemangat untuk menjadi pemenang. Bahkan time out, kedua tim semakin sering dilakukan.

         Memasuki menit – menit terakhir diquarter keempat, point kedua tim bertambah silih berganti. Diawali dengan serangan oleh tim SMP Katolik yang mampu memasukan dua angka, hingga skor menjadi 11-9. Sementara SMPN 1 Kedungwaru sempat tertinggal, yang akhirnya mampu menyamakan kembali menjadi skor 11-11. Serangan semakin meningkat, hal ini dilakukan kedua pelatih untuk memenangi pertandingan, supaya bias melaju ke babak berikutnya.

         Kali ini giliran SMPN 1 Kedungwaru yang kembali menambah point menjadi 11-13 untuk keunggulan sementara Arisduta. Namun keunggulan tersebut tidak berlangsung lama, karena SMP Katolik mampu menyamakan kembali menjadi 13-13. Semangat kian bertambah terus diperlihatkan oleh kedua tim. Akan tetapi stamina dan strategi yang jitu akhirnya mampu membawa kemenangan bagi tim Arisduta. Hingga akhirnya mampu menyarangkan delapan point yang merubah kedudukan menjadi 21-13 untuk kemenangan Arisduta.

         Sorak sorai dan dukungan penuh terus diberikan oleh supporter dari SMPN 1 Kedungwaru, yang sejak awal dengan setia mendampingi tim kebanggaannya. Sementara dipartai kedua yang mempertemukan tim putri SMAN 1 Ngunut melawan SMAN 1 Kauman. Namun pertandingan tidak dimulai karena pelatih dari SMAN 1 Ngunut tidak datang, jadi SMAN 1 Ngunut dinyatakan kalah. Dan kemenangan diperoleh tim SMAN 1 Kauman dengan sekor 20-0 (menang WO). Dan dipartai ketiga, tim putra MAN 2 Tulungagung menang atas SMAN 1 Rejotangan, dengan skor 29-20. (tim)
Tulungagung, SMC lomba blog, tetap menarik perhatian bagi para pesertanya. Dalam pelaksanaan yel-yel competition, Sabtu 2 Februari 2013, bertempat di lapangan basket SMAN 1 Boyolangu (SMABOY), anggota-anggota crew peserta jurnalis blog hadir juga untuk meliput kegiatan yel-yel tersebut.



         Mereka rela kesana-kemari untuk mencari narasumer , itulah yang dilakukan oleh jurnalis blog. Mereka bekerja keras untuk mendapatkan data dan sumber berita yang bagus. Seperti yang dilakukan oleh salah satu tim jurnalis blog asal SMPN 3 Tulungagung. Yang berkesempatan melakukan wawancara kepada salah satu panitia.

         Dalam pelaksanaan yel-yel competition tersebut tim jurnalis blog Arpega mendapatkan banyak data dan berita. Mulai para peserta dance atau yel-yel yang tampil, profil peserta dance, personel dance yang mengalami pingsan, hingga peserta dance yang masuk dalam babak tiga besar.

         Layaknya seorang wartawan, dengan membawa kamera dan alat tulis, mereka tidak sungkan-sungkan melakukan wawancara. “Mas lomba yel-yel dance competitonya dilaksanakan berapa hari, dan juaranya diambil berapa ? Itulah yang saya tanyakan kepada panitia, “ kata Endel (nama panggilannya). Endel bersama rekan-rekannya dalam satu crew mengerjakan dengan kompak dan saling berbagi tugas masing-masing. Ada yang mengambil foto, ada yang dilayout dan ada yang bagian menulis berita serta wawancara.

         Dan akhirnya jurnalis Arpega mendapatkan data, bahwa pelaksanaan yel-yel dance competition dilaksanakan hanya sehari itu, mulai pukul 19.00. Bagi peserta dance yang masuk tiga besar diantaranya dari SMAN 1 Kedungwaru, SMAN 1 Blitar dan SMAN 2 Kediri. “Mereka yang masuk tiga beser akan mengikuti final di saat tim basket melakukan final, dan pemenangnya akan diambil satu, “ begitu kata Nadia menirukan ucapan panitia. “ Ah lega rasanya malam ini kita telah mendapatkan berita lengkap dari yel-yel competition, semoga kita bisa sukses, “ imbunya. (tim)
Tulungagung, Sabtu, 2 Februari 2013 untuk kesekian kalinya SMA Negeri 1 Boyolangu (SMABOY) menggelar Smaboy Basketball Competition (SBC), dalam rangka memperingati disnatalisnya SMABOY yang ke-39. Malam minggu itu, telah digelar yel-yel competition, antar SMA se-karisidenan Kediri. Pentas tersebut banyak menampilkan dance serta chearleadance. Pelaksanaan dilakukan di lapangan basket SMABOY pukul 06.30 WIB. Acara yang begitu meriah, musik DJ menjadikan semangat dan asik.

         Hal inilah yang membuat penonton memadati lapangan basket SMABOY. Banyak penonton melihat lomba tersebut, susasana malam menambah meriah. Sebagian besar penonton bisa masuk, dan duduk dilantai lapangan basket dibagian pinggir lapangan. Sementara sisanya yang tidak bisa masuk di area lapangan basket, akhirnya hanya bisa meliht dari luar pagar basket.

         Sorak sorai, dan riuhnya tepuk tangan penonton terus menambah hanganya dan ramainya acara. Bagi mereka yang telah berada di dalam lapangan basket, dengan rela hati duduk dilantai lapangan basket, tanpa menggunakan alas duduk. Sementara usia penontonya juga beraneka ragam. Ada sekeluarga yang mengajak putrinya, dan lain sebagainya. Risti salah satu penonton dari Kedungsuko menganku senang bisa menyaksikan lomba tersebut. “Aku senang bisa melihat lomba dance di SMABOY,” katanya.

         Seperti Iva Nikmatul salah satunya, siswi SMP Negeri 1 Tulungagung terlihat menikmati acara pada malam itu. Dia datang rame-rame bersama ayah, ibu, dan keluarganya. Menurut Iva acaranya seru, meriah, dan bagus. Dari sekian banyak peserta, ternyata Iva mendukung group dance dari SMA 1 Kedungwaru, karena penampilannya yang keren. “Terus berkembang,siswa-siswa makin kreatif lagi. Semoga di tahun depan SMABOY mengadakan acara yang lebih meriah lagi”, kata Iva. (tim)
Tulungagung (02/02), bukan kali pertamanya SMA Negeri 1 Boyolangu mengadakan Smaboy Basketball Competition (SBC). Acara pembukaan SBC pagi hari tepat pukul 09.00 WIB, dan malam terdapat acara yel-yel competition yang diselenggarakan untuk kategori Sekolah Menengah Atas (SMA), karena peserta ditingkat SMP tidak ada yang mengikuti. Ada sepuluh peserta yel-yel yang tampil malam itu. Pelaksanaan sebetulnya lumayan sukses dan lancar, namun diawal-awal pelaksanaan tetap ada sedikit kendala. Mulai dari kecelakaan, kesalahan teknis sampai peserta yang pingsan setelah keluar dari area competition. Hebatnya mereka yang mendapat kendala itu sama sekali tidak terlihat grogi atau nervous. Justru penampilan yang spektakuler ditunjukkan oleh mereka, kendala bukanlah jadi masalah, itulah kalimat yang menggambarkan semangat dan tetap tampil dengan penuh percaya diri.

         T-SQUED dari SMA Katolik yang pertama tampil dan yang pertama mendapat kendala juga, pasalnya salah satu dari anggota cowoknya mengalami cidera kaki setelah pentas. Kejadian itu sempat ditonton oleh para juri bahkan beberapa penontonpun menyayangkan hal tersebut.

         Kendala kedua dialami oleh Fire Dance dari SMAN Pakel, kendala mereka bisa dibilang lebih buruk dari yang lain. Satu menit pertama musik berjalan lancar dan group dance beranggotakan 5 orang ini meliukan badannya dengan penuh semangat. Setelah masuk ke musik selanjutnya, waktu itulah kendala datang. Musik yang seharusnya mengiringi dancernya justru salah kaprah dan mereka menghentikan gerakan. MC pun mempersilahkan group dance untuk membetulkan masalah itu ke DJ Raka yang sudah standby di pojok lapangan. Cukup menyita waktu, setelah dapat diatasi, mereka melanjutkan dengan gerakan yang memukau juri dan penonton.

         Yang mengherankan lagi adalah group dari SMAN 3 Kediri (I-Cheers), kelompok dance yang sudah berkali-kali tampil diberbagai kontes ini menyimpan satu rahasia yang cukup mencengangkan. Salah satu anggota I-Cheers yang bernama Septalia ini, selalu pingsan sebelum atau sesudah pentas. Bahkan di SBC pun juga sempat pingsan, untung saja ia pingsan selesai tampil. “Bukan malam ini saja ia pingsan dalam sebuah pentas, namun hal seperti itu sudah menjadi kebiasaan. Kami sebagai teman selalu waspada untuk hal itu, bahkan sudah menyiapkan tenaga kalau sewaktu-waktu harus menggendongnya,” Ungkap Ucup yang juga anggota I-Cheers.

         Kendala demi kendala yang dialami para peserta dance tidak membuat mereka lengah atau gugur. Kendala tersebut dianggap sebagai cobaan yang nantinya akan membuahkan hasil sempurna. (tim)